Design Rokok Baru setelah Harga Rokok Meroket — Emang Kreatif sih

Contents

Jadituya, weekend kemarin ngabisin jam pake main dota sama nunggu hujan reda. Karena kebetulan di Jogja — atau mungkin beberapa daerah di Indonesia — emang lagi musim hujan. Sembari nunggu find match, alt + tab liat news di tab news sebelah kirinya Windows ituu. Teruus ada berita lumayan asik tuuh. Beritanya, Harga rokok bakalan naik tahun depan, yang lagi beberapa hari ini.

Teruus, dari berita itu coba deeh seperti biasanya, klik beritanya, baca dikit terus nyari informasi lainnya di Google News. Iyaa, gw masih kaum kolot yang nyarinya lewat Search Engine, termasuk jarang atau bahkan ngehindari memvalidasi fakta pake Social Media, soalnya — sepertinya pasti muncul kok nanti di explore IG atau di X nantinya.

Naaah, dari baca 2-4 sumber, Liputan6, CNN, terus KompasTV. Yaa bener, dan fakta lainnya gw baru sadar, rokok itu banyak jenisnya ternyata. Ada Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Putih Tangan (SPT), Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF), Sigaret Putih Tangan Filter (SPTF), Kelembak Kemenyan (KLM), Tembakau Iris (TIS), sampe Rokok Daun atau Klobot (KLB). Banyaaak beneer, udah kayaa nama partai aja, intinya. Bener, naik harganya tahun depan. Setelah tak liat liat, kayanya mayoritas naik diatas 4,5%, terus yang paling tinggi 18,6%. Mantaap bukan? Semakin semail itu paru-paru. OHYA, Rokok elektrik juga bakalan naik harganya, ngikutin naik tarif PLN kayanya.

Lebih lengkapnya siih mending baca sendiri kaliyaa beritanya, yang Liputan6, CNN atau KompasTV. Tapi sebeneranya inti dari nulis ini bukan ngasih tau kenaikan harga siih, gw yaqiin infonya pasti udah massive sampai ke kalian, sebelum gw nulis ini artikel juga. Selain gw dapat insight baru yang rokok itu ternyata banyak jenisnya. Gw dapat insight lain.

Ternyata Banyak Rokok Baru diluar sana

Naaah, intinya tuh yaaa, setelah gw baca berita diatas kan? Main satu match doto, kalah. Gw pindah tuuh ke Socmed, sekarang di X, Scroll scroll, liat beritanya Gus Gusan sama Berita Dokter yang lagi rame. Eh nyempiil berita yang sebelumnya gw baca. Bener kan? muncul di X gw. Tapi ini di quote sama user di X, dengan caption dari Mas Mas ini + Thumbnail Harga Rokok naik, berita dari Viva.

Karena lumayan tinggi engagementnya, kepolah gw ngebaca responnya orang orang di X gimana, banyak yang protes atau nggak. Ekspektasi gw siih, pasti banyak yang protes.

TAPIIII…

Gw dapat Inisght yang bikin gw senyum senyum sendiri, ternyata diluar sana banyak jenis rokok, yang namanya kreatif kreatif semua. Coba deeh kalian liat nama nama rokok yang beredar ini. Ini based on Replyan user di X yaaa. Awkwkwkwkwkw


Terus, dari situ, muncul deeh pertanyaan dikepala gw. –Yaaa, sekaligus pengen nyari justifikasi– apa bener orang ngerokok itu bikin kreatif? Awkwkkwwk

Nyari nyarii deh gw, dengan beberapa keyword. Again, monmaap gw masih jadul.

Terus nemu beberapa artikel, atau jurnal yang mebahas tentang Nikotin, atau jurnal yang membahas pertanyaan gw. MALAHAN NIH YAA, gw nemu beberapa fakta yang malah kebalikannya.

Fakta Tentang Rokok dan Kreatifitas

Dapat satu nih, jadi based on Jurnal Buletin Psikologinya UGM,

Ternyata nikotin punya efek samping ke Otak, Nikotin dalam rokok diketahui mempengaruhi aktivitas otak dengan menstimulasi pelepasan neurotransmiter seperti asetilkolin, serotonin, dopamin, dan norepinefrin. Nah, dari situ nikotin-nikotin ini bisa memengaruhi beberapa aspek seperti perhatian, ingatan, dan kewaspadaan. Tapiii, efek ini juga dikaitkan dengan gangguan psikologis seperti kecemasan, depresi, dan perilaku kompulsif.

Lanjut dari situ, gw nemuin juga tuuh, dari Researchgate,

Research yang menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) ngomong kalo status merokok berhubungan dengan kemampuan kognitif seseorang, di mana perokok cenderung mengalami penurunan fungsi kognitif dibandingkan non-perokok.

KOOOK? Malah kontradiktif

Demi mencari justifikasi gw. Awkwkwkwkwkwkw, gw lanjutin ke beberapa research lainnya lah yaaa, sekarang, nyoba deeh pake bahasa linggis, siapa tau dapat referensi berbeda. Tapi, kembali. Berlawanan dari yang gw pengen.

Meta-analisis yang diterbitin di American Journal of Epidemiology ngomong kalo merokok meningkatkan risiko demensia, termasuk penyakit Alzheimer. Hal ini menunjukkan bahwa merokok memiliki dampak negatif pada kesehatan otak secara keseluruhan.

Nah loh..

Masih belum menyerah best, gw cari pendapat lain.. Coba nyari dengan keyword Does Nicotine Help Creativity? Nemuu tuuh satu yang menarik headlinenya dari TFFN. Tapi, kesimpulannya kok sama aja.

Penelitian mengenai hubungan langsung antara nikotin dan kreativitas masih terbatas. Beberapa sumber menyebutkan bahwa nikotin dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi, tetapi tidak ada bukti konklusif yang menunjukkan bahwa nikotin meningkatkan kreativitas.

Hmm, interesting. Dan sepertinya gw gak nyeraah, awkwkkwkwkw. Jadi, gw pindah pendekatannya. Gw coba nyari, mungkin aja ini Placebo Effect yaa, atau mau eksplore lebih dalam lagi, siapa tau ada teori teori tersendiri gitu.

Placebo Effect

Naaah, nemu artikel di Vice. Disitu tuuh nyebutin beberapa teori konspirasi mengklaim bahwa industri tembakau mempromosikan merokok sebagai cara untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas. Namun, “lagi-lagi” klaim-klaim ini tidak memiliki dasar bukti yang kuat dan sering kali digunakan sebagai dalih untuk mempertahankan kebiasaan merokok.

Terus gw punya sedikit fikiran, seperti yang gw bilang diatas sebelumnya. Gimana kalau…

Ada orang yang percaya kalau ngerokok bisa membantu mereka berpikir lebih lancar atau menjadi lebih kreatif, ini bisa jadi contoh efek plasebo kan ya? Gak usah ada orang sih, gw deeh.

Keyakinan Pribadi, proses nyalain rokok rokok, ngisap asap, dan waktu jeda yang diambil bisa menciptakan momen refleksi yang dipersepsikan sebagai peningkatan kreativitas.

Efek Relaksasi Sementara, Merokok sering kali memberikan jeda dari aktivitas sehari-hari, yang mungkin sebenarnya menjadi momen di mana ide-ide baru muncul.

Kondisi Sosial, Jika merokok dikaitkan dengan sosok-sosok kreatif (seperti seniman atau penulis, atau whatever we say lah), ini bisa memperkuat keyakinan bahwa merokok mendukung kreativitas.

Yaa gak?

Naaah. Jadi, kesimpulannya apa?

Kesimpulannya, gw tetep kalah main dota, dan tetep ada di bracket Herald-Crussader, alias masih cupu. Sok-sokan research tentang hubungan kreatifitas dengan udud.

Lanjut Find Match, sama bener siih, mending gak usah beli rokok kalau gak ada duit buat beli rokok.