Jadi gini, kebetulan kan gw lagi coba manjangin pengen manjangin rambut, terus sekarang kayanya udah lumayan panjang dikit. Tapi kadang ngeliatnya masih ada yang kurang gitu, walaupun sejatinya pasti bakalan kurang siih yaa. Terus, kayanya ini cuman kebiasaan gw deh gak tiktok dulu gitu. Di browser, terus CTRL + T, terus ngetik “model rambut pria panjang”.. Terus muncul hasilnya.
Naaah, muncul tuuh hasil kaya diatas. Tapi menurut gw masih kurang, terus coba nambahin dikit query jadi “rekomendasi gaya rambut pria panjang”.
Tadaaa, kepikiran deh bikin konten ini.
Jadi menurut gw, ada beberapa jenis konten yang disukai sama Google, beberapa diantaranya based on penglihatan mata gw sama pengalaman gw yaa. CMIIW.
Contents
Jenis Konten #1 : One Page Listicle
Kalau masih ingat, dan kayaknya gak ada yang lupa deh yaa sama Buzzfeed, awal mulanya one page listicle ini kayanya dulu dipelopori sama konten-konten dari Buzzfeed, dimana hampir seluruh jenis kontennya dalam bentuk list, ada gambar terus artikel gitu.
Terus, bagaimana google munculin hasil pencarian model gini? Jadii, sederhananya, umumnya ini disebut Google Instant Answer Result atau beberapa ngomongnya ini Answer Box atau Position Zero.
Naaah, ada beberapa jenis konten yang ditampilin google dalam Answer Box ini, semuanya tergantung dengan jenis konten yang kita buat sebenarnya.
– Untuk seperti contoh diatas, dalam bentuk list, bisanya akan muncul untuk keyword intent berupa rekomendasi, ide, saran, manfaat atau semacamnya.
– Answer Box biasanya juga menampilkan bentuk list untuk jenis keyword intent how to, atau tutorial.
– Ada satu lagi, biasanya untuk ngejawab pertanyaan pertanyaan, seperti jarak Jogja Bali, atau kandungan kopi misalnya, dan sejenisnyalah.
Kembali ke pertanyaan lol, gimana caranya kan yaa? Naah kalau kita ngeliat beberapa konten masuk ke position zero ini? Untuk poin pertama sama kedua, kita bisa nyimpulin, Google ngambil data itu berdasarkan Tag Heading yang digunakan disebuah konten, selain tag heading, kita bisa pake fitur Bulleted lists. Terus untuk poin ketiga? Menurut gw, Google-Bot menggunakan Cookies yang semakin kesini semakin berkembang untuk nyeleksi konten-konten yang dirasa bermanfaat untuk penggunanya.
Jenis Konten #2 : Gallery + Konten
Dengan keyword yang sama, walaupun bukan yang pertama, tapi menurut gw, jenis konten selanjutnya termasuk yang disukai Google, Coba liat konten yang ada di allthingshair, sebelum masuk ke kontenya, kita disuguhi dengan Gallery, terus masuk opening konten, baru deh masuk ke listicle (Artikel List).
Menurut gw, salah satu alasan kenapa dia bisa masuk top 5, karena informasi untuk pembaca yang diberikan sama allthingshair sedikit lebih informatif dibanding artikel artikel dibawahnya yang cuman ngeprovide List + Konten.
Jenis Konten #3 : Jawaban Lebih Detail
Dengan keyword yang sama, tapi ada diposisi 5 pas postingan ini dibuat. Menurut gw pribadi, jenis konten dari Origami dengan judul “Bosan Rambut Pendek? Ini 8 Model Rambut Pria Panjang yang Bisa Dicoba!” menurut gw cukup disukai dengan Google, walaupun isi konten hampir sama dengan yang lainnya, tapi Origami ngedeliver konten cukup berbeda dibanding beberapa kompetitornya yang ada di page pertama.
Terus gw ganti dengan keyword lainnya. “Berapa Harga Potong Rambut di Jogja?” Dibanding kontennya IDN Times, gw lebih prefer ke postingannya jejakpiknik malahan. Informatif, detailnya dapat gitu.
SEO itu mudah Bukan? Bukaaaan!!!!
Kayanya dengan 3 konten diatas kalau bisa konsisten nulis berdasarkan riset konten yang tepat, bisa dengan mudah deh dapat K Kan pengunjung dalam sehari. Yogs, organic dari search engine. Tapi kalau 3 diatas doang kayanya belum cukup deeh.
Naah, kebetulan karena gw lagi suka sukanya nonton drakor kan yaaa, sering banget tuuh nemu scene lagi makan kimchi, terus ngerti doong googlingnya pake keyword apa? “Cara membuat kimchi halal” Taurus muncul deeh itu video youtube di SERP.
Jenis Konten #4 : Youtube Video
Dari sini mungkin kita semua sepakat, bukan cuman dengan keyword diatas deeh, beberapa keyword dengan intent “how-to” didominasi sama Youtube Video juga kan yaa? Terus belajar dari videonya Mrs. Kulinary. Supaya kontenmu tambah disukai sama Google, coba deh perhatiin 3 poin dibawah ini.
– Youtube SEO Tips 1 : Tambahkan Manual Subtitle / Transcript.
Kan Google udah otomatis? Yaa emang dari Google sendiri udah otomatis, tapi minusnya kadang beberapa kurang akurat. Ini juga untuk manjain penonton kalian kok, selain manjain, kalian bisa mastiin tuh keyword yang kalian sasar muncul secara proper.
– Yotube SEO Tips 2 : Deksripsi yang informatif
Jangan tiru Youtube yang udah punya penonton loyal yaaa, kaya Deddy atau Uus, atau PickyPicks yang emang dia udah punya penonton loyal. Laah kita? Mesti dari 0. Makanyaa kita bisa ngambil kesempatan disini, jelasin tuh apa yang bisa kalian jelasin di deskripsi video kalian, dari chapter di video kalian kek, resepnya kek, tips lainnya juga bisa. Kan?
– Yotube SEO Tips 3 : Optimize Title Video Kalian
Coba deh liat video diatas, Mrs. Culinary gak langsung nembak keyword diawal title kan? Tapi pake narasi “Jangan Salah”. Begitupun konten kalian, mungkin bisa coba dengan bandingkan beberapa judul yang kalian bikin, pilih yang mana menurut kalian paling cocok. Itung itung sembari belajar copywriting kan yaa.
Jenis Konten #5 : Buat dalam Beberapa Part
Nextnya itu coba bikin postingan kalian selain manfaat tapi bikin dalam bentuk part gitu. Gw ngambilnya dari postingannya Dream, dikonten ini dream coba ngasih kita sebagai pembaca beberapa pilihan gitu. Mulai Kimchi Sawi Putih, Kore, Halal dan Temen temennya.
Nah disini bakalan lebih perfect kalau di single page ini ditambahin semacam daftar isi gitu, Menurut gw, Google lebih suka ngeliatnya. Supaya ada contohnya, jadi gw coba pake keyword bahasa inggris gitu. Naah bener kan? Selain Youtube Video, ada yang juga gak kalah lengkap dari My Korean Kitchen.
Jadi disini gw nyimpulinnya, untuk konten guide begini, better ngebikin konten dalam beberapa part dan gunakan daftar isi atau Table of Content seperti di kontennya My Korean Kitchen.
Jenis Konten #6 : Jawaban Singkat
Ini ngewakilin poin ketiga, in-depth answer. Jadi pastikan konten yang kalian bikin bener-bener ngasih informasi yang dibutuhin sama pembaca. Contohnya, Berapa lama ngebuat Kimchi? Naaah, keluar deh hasilnya dari The Asian Parent, mulai 5 jam, atau lebih. Tapi, coba deh baca artikelnya, lengkap juga kan? Bedanya, Google nge-highlight apa yang kita cari. Setalahnya, kalau mau coba ngebuat yaaa The Asian Parent juga ngasih tau caranya kok.
Wait.. Masa cuman 5 jam sih? Kan ini fermentasi, naah gw coba pake bahasa inggris. Hasilnya 3-21 hari. Tapi hasil yang muncul tetep.
Oke, lupain aja berapa harinya, jadinya OOT banget. Yang pengen gw garis bawahi disini, yaa konten yang disukainya Google, mau Indo ataupun Inggris, Answer Box tetep muncul.
Tapi gimana caranya supaya bisa masuk disini? Kayanya gw gak bisa jawab deeh, ini sedikit tricky, selain authority, mungkin kembali ke – pastikan konten yang kita buat ngecover informasi yang dibutuhkan calon pembaca.
Jenis Konten #7 : Local Guide
Menurut gw, Jenis content Local Guide gini cocok untuk food atau travel blog, atau atau mungkin blog personal kaya blog gw ini. Tapi, pas gw nyari “Jual Kimchi di Jogja”. Laaah yang keluar Google my Business, terus Tokped dong yaaa. Gak ada yang ngebuat konten ini? Sayang banget. Atau mungkin karena emang dikit yang jual kaliya?
Naaah, gw ganti ke yang lebih umum deh, “Kwetiau enak di Jogja”. Naah muncul deeh beberapa hasil. Yang unik apa? Dikit banget Web dengan Niche Khusus Kuliner. Menurut gw ini kesempatan gede sih untuk yang main di Niche ini, atau bahkan kesempatan gede untuk UMKM untuk mulai masuk ke ranah digital.
Pas gw ganti ke Jakarta Selatan, oke, didominasi sama Web dengan Niche Travel & Food. Tapi gak ada blog personal (atau blog personal kalah authoritynya?). Tapi menurut gw Local Guide masih jadi peluang gede banget untuk yang main niche travel atau food, pake rumus [Keyword] + [Nama Daerah]. Lumayan tuh, trafik.
Kesimpulan.
Terkadang, kita lupa ada banyak cara untuk dapetin trafik dari Search Engine, atau hanya fokus pada satu jenis konten. Padahal kalau berdasarkan menurut gw diatas aja, ada 7 jenis looh konten yang disenengin sama Google. Kita bisa ngekombinasiin beberapa jenis konten diatas dalam satu web kita. Tergantung dari jenis konten yang bakalan buat, kan ya?
Misalnya, kita jualan product, berarti target pasar kita kurang lebih pasti nyari rekomendasi product kan? Bisa pake model konten yang pertama, One Page Listicle.
Atau misalnya, Kita jualan Bakso atau Jualan Kwetiau, bisa pake jenis konten Local Guide.
Atau misalnya lagi, pas kita ngelakuin research, ternyata beberapa di hasil di SERP banyak yang nampilin Gallery, kita bisa pake jenis konten yang kedua, Gallery + Kontent.
Kembali, banyak jalan untuk dapetin trafik, bukan cuman satu jenis. Terakhir, kalau menurut kalian ada yang kurang atau salah, just let me know.
Kesimpulan akhir (lagi), gw gak jadi ngerubah gaya rambut. Dah, biarin ae tambah panjang dulu.